Keempat siswa yang merakit becak tenaga surya ini antara lain M. Rizal Fanani, M. Adli Putra, Masnoer Syarifudin dan Irfan Rusdhiansyah. Semuanya siswa SMK Trisakti Tulangan Sidoarjo kelas XI jurusan listrik yang dibimbing oleh Ariyantono Instruktur Listrik UPT P3K Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Ide awal pembuatan becak bertenaga surya ini muncul dari ide Soekarwo Gubernur Jawa Timur kemudian disampaikan kepada Kepala UPT P3 Dinas Pendidikan Jawa Timur.
"Tujuannya supaya masyarakat bisa berinovasi dengan bahan bakar lain selain BBM agar lebih irit dan awet serta tidak mengalami kelangkaan," kata Rizal satu diantara perakit becak tenaga surya saat berbincang dengan suarasurabaya.net, Jumat (25/1/2013)di Unit Pelaksana Teknis Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Kejuruan (UPT P3K) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Pembuatannya sendiri kata Rizal membutuhkan waktu 1 bulan dengan biaya sekitar Rp.10 juta. Becak bertenaga surya ini terbuat dari bahan ACCU, solar sell, motor dan bahan besi lainnya.
"Becak ini bisa tahan berjalan selama 3 jam jika baterainya penuh, tapi kalau di bawah matahari terik bisa lebih lama dari 3 jam karena bisa berjalan sambil mengisi baterainya," ujar dia.
Kelebihan dari becak tenaga surya ini, lanjut Rizal, pengendara tidak perlu repot dan capek untuk mengayuh karena dengan tenaga surya becak bisa melaju dengan sendirinya.
"Tapi untuk kekurangannya, becak ini masih belum kuat untuk berjalan di jalan menanjak dan masih belum bisa berjalan mundur," tutur dia.
Untuk kesulitan dalam pembuatan becak tenaga surya ini, kata Rizal, di pembuatan ACCU dan motornya karena masih pertama kali dan belum pernah mencoba.
"Daya dari becak tenaga surya ini 228 watt, 24 volt dan 12 amphere. Daya itu bertahan untuk 3 jam tapi disisakan 20% agar baterainya tidak cepat soak dan tetap awet," imbuh dia. (dwi/ipg)
Di Ambil Dari : http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2013/114378-Antisipasi-BBM-Langka,-Siswa-SMK-Rakit-Becak-Tenaga-Surya
0 komentar:
Posting Komentar